Dua Kasus Besar di Jawa Barat Jadi Sorotan dalam Apel Pagi Bersama Kanwil Jabar

Editor: EDITOR author photo

 


Bandung | MIN  - Kantor Wilayah Kementerian Hukum Jawa Barat (Kanwil Kemenkum Jabar) bersama dengan Kanwil Kementerian HAM Jawa Barat dan Kanwil Direktorat Jenderal Imigrasi Jawa Barat, menggelar apel pagi bersama di halaman kantor wilayah Kemenkum Jabar. 

Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh jajaran pejabat dan pegawai dari ketiga instansi, dengan Kepala Kantor Wilayah Kementerian HAM Jawa Barat, Hasbullah, yang bertindak sebagai pembina apel.

Dalam amanatnya, Hasbullah menekankan pentingnya penegakan hukum yang berlandaskan pada penghormatan terhadap hak asasi manusia, terutama dalam menangani berbagai kasus yang tengah menjadi perhatian di Jawa Barat (Senin, 14/04/2025).

Hasbullah mengangkat dua kasus besar yang mencerminkan tantangan dalam penegakan hukum dan perlindungan hak asasi manusia.

Pertama, kasus rudapaksa yang terjadi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, di mana seorang dokter peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi diduga melakukan kekerasan seksual terhadap tiga korban, termasuk dua pasien dan seorang anak pasien.

Kasus ini tidak hanya mencoreng dunia medis, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan dan tata kelola yang lebih baik di institusi kesehatan. 

Hasbullah menegaskan bahwa hak-hak korban harus menjadi prioritas utama, dan keadilan harus ditegakkan tanpa pandang bulu.

Kasus kedua yang disoroti adalah pengeroyokan terhadap seorang wartawan di Kabupaten Subang.

Wartawan bernama Hadi Hardian menjadi korban kekerasan saat menjalankan tugas jurnalistiknya untuk meliput dugaan pelanggaran izin operasional sebuah perusahaan ayam petelur.

Hasbullah menekankan bahwa kekerasan terhadap wartawan adalah pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia, karena menghalangi kebebasan pers yang merupakan pilar penting dalam demokrasi.

Ia menegaskan bahwa negara harus hadir untuk melindungi para jurnalis dalam menjalankan tugasnya, dan pelaku kekerasan harus dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku.

Dalam amanatnya, Hasbullah mengingatkan seluruh jajaran untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai hak asasi manusia dalam setiap tindakan dan kebijakan. 

Ia menekankan bahwa penegakan hukum tidak hanya tentang memberikan hukuman, tetapi juga memastikan bahwa keadilan ditegakkan dan hak-hak setiap individu dihormati. 

Apel pagi ini menjadi momen refleksi bersama untuk memperkuat komitmen dalam menjaga keadilan, keamanan, dan perlindungan hak asasi manusia di Jawa Barat. 

Kegiatan ini diakhiri dengan doa bersama, sebagai simbol harapan untuk kelancaran tugas dan tanggung jawab seluruh jajaran dalam menjalankan amanah mereka.



Share:
Komentar

Berita Terkini