Hadiri Suling, Bupati Safaruddin Sampaikan Tausiah tentang Hikmah dan Makna Shalat.

Editor: EDITOR author photo


Blangpidie | MIN  - 
Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Dr Safaruddin SSos, MSP melaksanakan shalat subuh berjamaah dalam rangka program subuh keliling (Suling) di Masjid At-Taubah, Desa Barat, Kecamatan Susoh, kabupaten setempat, Minggu (6/4/2025).

Seperti biasanya, Bupati Safaruddin menjadi imam pada program suling tersebut. Selama menjadi Bupati Abdya, ini ketiga kalinya program suling itu dilaksanakan, dengan melibatkan para Kepala SKPK, para Asisten, Kabag, Kabid, dan lainnya.


Usai shalat subuh berjamaah, Bupati Safaruddin diminta menyampaikan tausiah singkat kepada jamaah. 

Dalam pembukaannya, Safaruddin menyatakan bahwa dirinya bukan penceramah ulung. Namun, sebagai bupati yang telah diberi amanah oleh rakyat, ia merasa memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan.


"Ini adalah gerakan shalat subuh berjamaah yang ketiga kali sejak saya terpilih dan dilantik sebagai Bupati Abdya. Dan program ini akan menjadi rutinitas Pemerintah Kabupaten Abdya selama lima tahun ke depan," ujarnya.


Dalam tausiah, Safaruddin mengajak jamaah untuk merenungkan kembali makna dan hikmah shalat. 

Ia menegaskan bahwa shalat bukan sekadar kewajiban yang selesai saat ditunaikan. Sebaliknya, shalat adalah momen berkomunikasi (koneksi) langsung dengan Allah swt untuk memohon ampunan dan pertolongan-Nya.


Shalat, kata Safaruddin, memiliki kekuatan spiritual untuk memperkuat hubungan manusia dengan sang pencipta (hablumminallah) dan sesama manusia (hablumminannas). 


“Walaupun tidak mudah mencapai kekhusyukan, namun upaya menjaga kualitas shalat harus terus dilakukan,” ujar Safaruddin.


Menurutnya, dalam kehidupan yang penuh tantangan, shalat menjadi jalan keluar untuk setiap persoalan. Allah telah memberi kesempatan kepada hamba-Nya untuk memohon pertolongan melalui ibadah ini.


"Ketika kita bertakbir, shalat itu bukan hanya menunaikan kewajiban saja. 


Kalau kewajiban saja, maka sudah selesai, kita sudah meluruskan bahwa pertanda kita sudah menjadi umat Islam, bukan non muslim. Tapi tidak demikian, shalat lebih dari itu. 


Shalat sangat banyak disebutkan dalam Alquran dan hadist serta riwayat lainnya, bahwa shalat bisa melepaskan diri kita dari segala persoalan dan meminta kepada Allah agar semua persoalan itu diselesaikan," jelas Safaruddin.


Bupati juga mengingatkan pentingnya membiasakan anak-anak mengerjakan shalat sejak dini. 


Ia mengutip berbagai riwayat dan tausiah yang menekankan agar anak usia tujuh tahun mulai diarahkan dan bahkan dipaksa untuk melaksanakan shalat lima waktu. 


"Shalat berbeda dengan ibadah-ibadah lain. Dalam banyak riwayat shalat itu adalah perintah khusus dan istimewa dari Allah SWT. 


Karena shalat ibadah yang diperoleh melalui proses Israk mikjraj yang dijemput sendiri oleh Rasulullah SAW untuk diperintahkan kepada umat Islam," ungkapnya. 


"Karena itu, banyak sekali hikmah dan makna yang bisa dipetik dari shalat, selain kewajiban kita kepada Allah. Melalui shalat kita bisa meminta pertolongan kepada Allah SWT dan dengan shalat kita juga bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar," pungkas Safaruddin.

 

Setalah selesai menyampaikan tausiyah, Bupati Safaruddin sarapan bersama jamaah sembari mendengar langsung aspirasi masyarakat. Kegiatan itu diwarnai dengan kebahagiaan dan keakraban.(*)




Share:
Komentar

Berita Terkini