Libur Lebaran, Objek Wisata Laut dan Sungai di Bireuen Dipadati Pengunjung, Ada yang Dikelola BUMG

Editor: EDITOR author photo

 


Bireuen | MIN – Belasan objek wisata di Kabupaten Bireuen, mulai dari pantai, sungai hingga situs bersejarah, dipadati para pengunjung pada libur panjang Idul Fitri 1446 HIjrian ini. 


Hal ini seperti pada Minggu (6/4/2025), sejumlah lokasi wisata yang tersebar dari kecamatan paling timur Kabupaten Bireuen, yakni Gandapura hingga paling barat di Kecamatan Samalanga ramai dikunjungi. 

Mayoritas datang bersama keluarga untuk menikmati keindahan alam.


Objek wisata pantai yang ramai dikunjungi antara lain Pantai Pangah di Desa Ie Rhop dan Pante Cemara di Desa Lingka Kuta, Kecamatan Gandapura.


Selain itu, pantai Pasir Hitam Kuala Ceurape, Kuala Pawon, Pante Paku, dan Pantai Jangka Mesjid di Kecamatan Jangka juga dipadati wisatawan lokal.


Sementara itu, Pantai Kuala Raja, Ujong Blang, dan kawasan Krueng Juli Timu di Kecamatan Kuala turut menjadi destinasi favorit.


Di Kuala Bireuenobjek wisata Beurawang juga menarik perhatian pengunjung.


Untuk wisata sungai, Krueng Simpo di Kecamatan Juli dan Krueng Batee Iliek, Kecamatan Samalanga menjadi primadona.


Wisata alam di pesisir Peudada seperti Pantai Ujong Seukee, Blang Kubu juga tak kalah ramai.


Kawasan Irigasi Nalan di Pandrah dan wisata sungai di Desa Pante Karya, Peusangan Siblah Krueng juga mulai dikenal meskipun belum setenar lokasi lainnya.


Muslim, warga Peusangan Siblah Krueng menyebutkan wisata sungai di desa mereka masih dalam tahap pengembangan, namun memiliki potensi besar.


Pantai Pante Paku di Jangka menjadi salah satu destinasi terfavorit.


pantai yang berjarak sekitar 4 kilometer sebelah timur Keude Jangka ini ramai dikunjungi. Lokasi ini juga merupakan tempat aktivitas nelayan dengan tarik pukat darat.


Para pengunjung memanfaatkan fasilitas seperti jambo-jambo (gazebo) yang disediakan warga, dan sebagian lainnya menikmati mandi di laut bersama anak-anak.


Di Krueng Juli Timu, Kecamatan Kuala, Kepala Desa Sri Kumar menjelaskan bahwa kawasan wisata ini berkembang secara alami selama belasan tahun.


Kini kawasan tersebut telah dipoles dan ditata lebih baik. Akses jalan masuk sangat baik, meski belum beraspal.


Fasilitas yang tersedia antara lain sejumlah kios makanan, area parkir, gazebo, kuliner seperti ikan bakar dan ayam penyet, serta wahana permainan bebek dayung.


Objek wisata ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) setempat ini juga menyediakan warung dan menyewakan kios kepada warga.



Share:
Komentar

Berita Terkini