Polisi Sebut Macet Priok Ditargetkan Tuntas Senin 21 April, Ada 13 Kapal Kontainer Terdampak

Editor: EDITOR author photo


Jakarta | MIN
- Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyebut pihak PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo selaku operator kawasan pelabuhan Tanjung Priok memprediksi kemacetan yang terjadi beberapa hari belakangan selesai pada Senin (21/4/2025). 

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menjelaskan, prediksi dari pihak Pelindo itu sejalan dengan upaya penanganan kemacetan yang terjadi akibat lonjakan aktivitas bongkar muat kontainer selama libur panjang. 

 "Infonya diprediksi macet sampai dengan besok tanggal 21 sesuai dari Pelindo," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (20/4/2025). 

Adpaun pihak pengelola pelabuhan pada sekitar 19 April hingga 21 April 2025 tengah mendorong proses stacking atau proses penyusunan dan penumpukan kontainer di area penyimpanan (container yard), yang dibongkar muat dari 13 kapal.

Menurut data pengelola pelabuhan, 13 kapal itu memuat total 11.353 kontainer yang meliputi 7.258 kontainer barang impor dan 4.095 barang ekspor. 

Adapun pihak Ditlantas Polda Metro Jaya hingga saat ini masih tetap menyiagakan personel di Pos 9 Kolinlamil Priok.

Koordinasi juga dilakukan dengan Polres Pelabuhan guna mengintervensi apabila terjadi kemacetan di gerbang.

"Untuk memberlakukan sistem Gate Manual apabila terjadi kemacetan yg sangat panjang kembali imbas over kapasitas terminal khususnya di NPCT1," kata Argo. 

Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, Polres Pelabuhan menyebut kemacetan terjadi sejak Rabu (16/4/2025) malam.

Terdapat tiga kapal besar yang bersandar di NPCT1 dengan total volume bongkar muat mencapai lebih dari 4000 TEUs atau twenty foot equivalent per units.

Hal tersebut menyebabkan peningkatan volume kegiatan yang sangat signifikan dari yang biasanya berkisar antara 2.000 TEUS-2.500 TEUs dan merupakan salah satu penyebab kemacetan. 

Adapun kemacetan terjadi di beberapa titik, seperti di Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok dan area depan NPCT 1, di mana kendaraan besar mendominasi jalur masuk pelabuhan. 

Sementara itu, pihak Pelindo memberikan kompensasi untuk pengendara dan pemilik kargo imbas kemacetan parah di Pelabuhan Tanjung Priok sejak Rabu (16/4/2025), malam.

Executive Director Regional 2 PT Pelindo Drajat Sulistyo mengatakan bahwa pihaknya tidak akan memberikan tambahan biaya untuk penambahan waktu Surat Penyerahan Peti Kemas (SP2) atau yang bisa disebut tila. 

Tila adalah surat yang dikeluarkan oleh operator pelabuhan untuk mengizinkan penyerahan peti kemas kepada pelanggan

“Kita perpanjang waktu pembatasan dan tidak menarik cost seehingga ini akan sangat membantu teman-teman pengendara atau pemilik kargo,”katanya saat konferensi pers di Tanjung Priok, Jumat (18/4/2025).

 Selain itu, Pelindo tidak menarik biaya untuk bagi pengendara yang masuk pada tapping gate terminal bongkar muat. Lebih lanjut, tindakan cepat juga dilakukan terhadap kendaraan yang sempat terjebak di jalan arteri untuk masuk ke dalam tol.

Hal ini dilakukan atas kerja sama dengan kepolisian melalui Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas).

 “Sedari pagi, teman-teman yang sudah stuck di jalan arteri kami bantu alihkan masuk ke tol.

 Biaya tolnya kami bantu bersama-sama dengan pihak Ditlantas dan Polres,” ucapnya.








 

  

Share:
Komentar

Berita Terkini